Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, dihisap, ditelan atau disuntikan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat) dan sering mengakibatkan ketergantungan.
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berakibat pada rusaknya cara kerja otak, melainkan juga rusaknya organ tubuh lainnya.misalnya jantung, paru-paru, limpa dan organ tubuh lainnya.
Narkoba tergolong racun bagi tubuh, jika digunakan tidak sebagaimana mestinya. Racun adalah bahan atau zat yang berbahaya bagi manusia. Sedangkan obat adalah bahan atau zat, baik sintentis, semi sitentis atau alami yang berkhasiat menyembuhkan, akan tetapi penggunaannya harus mengikuti aturan pakai, jika tidak akan berbahaya dan berubah menjadi racun.
Jenis-jenis Narkoba
A. Narkotika
Narkotika dibagi menjadi 3 (tiga)golongan yaitu :
Golongan I
Tidak digunakan dalam pengobatan, hanya digunakan dalam penelitian dan pengembangan, jumlahnya ada 65 jenis.
contoh. heroin, kokain, candu, ganja, opium, papaver s, extacy, sabu-sabu, hasis.
Golongan II
Digunakan dalam pengobatan tapi terbatas jumlahnya ada 86 jenis.
Contoh. morfin, fentamil, petidina, alfametadol, allilprodina, dextromoramida, alfentanil, bezetidin, ekgonina
Golongan III
Digunakan dalam pengobatan, jumlahnya ada 13 jenis
Contoh. kodein, dionima, propiram, polkodina, buprenorfina, etilmorfina, nikodikodina, norkodeina
Macam-macam Narkotika
1. Opioda, sekelompok zat alamiah, semi sitentis atau sintetis yang mempunyai khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri (analgesik), meliputi :
a. Opioda alamiah yaitu opium, morfin dan codein
b. opioda semi sintentis yaitu hidrimorfin dan heroin. Heroin adalah hasil pemrosesan opioda alamiah dengan sedikit perubahan kimiawi.
c. opioda sintentik, meliputi peperidin, propoksifen, leforfanol dan levarolfan
2. morfin, Opioda alamiah yang memiliki daya analgesik kuat, berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah bentuk menjadi kecoklatan dan tidak berbau. opium mentah mengandung 4-21% morfin. Sebagian besar opium diolah menjadi morfin dan codein.
3. Codein, alkoida terkandung dalam opium sebesar 0,7-2,5% merupakan opioda alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Codein mempunyai khasiat analgesik lemah, yaitu hanya seperduabelas daya analgesik morfin. Codein hanya digunakan sebagai antitusis (peredam batuk) yang kuat.
4. Heroin/Putauw, opioda semi sintentis berupa serbuk putih yang berasa pahit. Dipasar gelap heroin dipasarkan dalam ragam warna, karena dicampur dengan bahan lainnya seperti gula, coklat, tepung susu dan lain-lain hingga mencapai 24%.
5. Ganja, tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia, India, Nepal, Thailand, Laos, Kamboja, Kolumbia, Jamaica, Rusia bagian selatan, Korea, Lowa (amerika serikat).
6. Metadon, opioda sintentis yang mempunyai daya kerja lebih lama dan lebih efektif daripada morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon digunakan sebagai terapi substitusi dalam Methadone Maintenance Program untuk mengobati ketergantungan terhadap opioda
7. Kokain, alkoloida dari daun tumbuhan Erythroxylon Coca, sejenis tumbuhan yang tumbuh dilereng pegunungan Andes di Amerika Selatan. Sejak berabad-abad yang silam, orang Indian Inca suka mengunyah daun koka dalam upacara ritual dan atau untuk menahan lapar atau letih.
8. Crack, bentuk baru berupa kristal seperti kerikil, harganya tidak terlalu mahal. crack merupakan saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat daripada kokain. Cara penggunaannya dihisap seperti rokok. Nama lain dari crack ini adalah Coke, Snow, Flake dan Rock
9. Extacy, berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna. Bila diminum obat ini mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit dan tidak merasa lapar, daya kerja otak menjadi cepat, namun kurang terkendali.
10. Shabu-shabu, berbentuk tepung kristal kasar berwarna putih bersih seperti tawas, garam dan gula batu, bahkan ada yang berwarna coklat jenis shabu tebu atau madu. Bila dikonsumsi menimbulkan perasaan melayang, membangkitkan kegelisahan yang luar biasa, depresi, sensitif berlebihan. Penggunaan berlebihan mengakibatkan kematian karena overdosis.
B. Psikotropika
Psikotropika dibagi menjadi 4 (empat) golongan yaitu
Golongan I
Psikotropika golongan I memiliki daya yang dapat menimbulkan ketergantungan tertinggi. Digunakan hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk pengobatan, jumlahnya ada 26 jenis
contoh :
1. MDMA (Metlyn Dioxit Metamfetamin)
2. Psilosibin dan Psilosin, yaitu zat yang diperoleh dari sejenis jamur yang tumbuh di Mexico
3. LSD (Lysergic Acid Dienthylamide)
4. Mescaline yang diperoleh dari tumbuhan sejenis kaktus, tumbuh di Amerika barat
Golongan II
Psikotropika golongan II yaitu kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan menengah, digunakan untuk tujuan pengobatan dan ilmu pengetahuan. jenisnya ada 60 jenis
contoh.
1. Amphetamine
2. Metaqualon
Golongan III
Psikotropika golongan III yaitu kelompok jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan rendah. Bermanfaat dan banyak digunakan luas untuk pengobatan atau ilmu pengetahuan, jumlahnya terdapat 16 jenis.
contoh.
1. Diazepam
2. Barbital
3. Klobazam
4. Nitrazepam
Macam-macam Psikotropika
1. Amphetamin, sekolompok zat/obat yang mempunyai khasiat sebagai stimulant susunan syaraf pusat. Amphetamin bersifat menimbulkan rangsangan serupa dengan Andrenalin, suatu hormon yang merangsang kegiatan susunan syaraf pusat serta meningkatkan kinerja otak.
2. ATS (Amphetamine Type Stimulans), sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat sama dengan atau seperti Amphetamine. Nama lainnya adalah Speed, Cristal dan Ecstasy
3. Dalam ilmu farmakologi, psikotropika dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok
a. Kelompok Depresan/Penekan Syaraf pusat (penenang atau obat tidur) contoh valium, BK, rophinol, mogadon dan lain-lain. Jika diminum obat ini memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram, damai. Obat ini juga menghilangkan rasa takut dan gelisah.
b. Kelompok Stimulant/Perangsang syaraf pusat (anti tidur) contoh Amphetamine berbentuk tablet dan serbuk, bila diminum obat ini mendatangkan rasa bergembira, cara berpikir yang cepat namun tidak terkendali.
c. Kelompok Halusinogen
1). Halusinogen Alamiah
a. LSD (Lysergic Acid Dienthylamide), adalah halusinogen yang paling terkenal. Merupakan narkoba sintentis yang disarikan dari jamur kering (ergot) yang tumbuh pada padang gandum. LSD adalah cairan tawar, tidak berwarna dan berbau.
b. Harmin, zat yang terdapat dalam tumbuhan harmala yang tumbuh di Amerika Serikat
2). Halusinogen Sintentis
yang tergolong pada halusinogen sintentis adalah LSD-25, DOM, DMP, DET, DOB, DOE, MDA, PMA, DMA, TMA, DOET
C. Zat Adiftif Lainnya
Macam-macam zat Aditif
1. Alkohol
alkohol (Ethanol atau Enthyl alcohol), adalah hasil fermentasi/peragian karbohidrat dari butir-butir padi-padian, cassava, sari buah anggur, nira. Kadar alkohol minuman yang diperoleh melalui proses fermentasi tidak lebih dari 14% karena ketika kadar alkohol mencapai 14% raginya mati. Alkohol yang disebut methyl alkohol adalah jenis alkohol yang sangat berbahaya. Kadar alkohol dari bir 3-5% wine 10-14% whisky, rhum, gin, vodka dan brendy antara 40-50%.
2. Kafein
Kafein, caffeine (Trimethylsantine) adalah alkoida yang terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji kopi mengandung 1-2,5% kafein. kafein juga terdapat dalam minuman ringan.
3. Nikotine
Nikotine (Nicotiana Tabacum), terdapatnya dalam tumbuhan tembakau dengan kadar sekitar 1-4%. Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin menimbulkan ketergantungan. Dalam daun tembakau terdapat ratusan jenis zat lainnya selain nikotin.
4. Zat Sedatif dan Hipnotika
yang tergolong zat sedatif (penenang) atau hipnotika diantaranya Benzodiazepin meliputi Temazepam dan Diazepam, Nitrazepam dan Klonazepam
5. Inhalansia
Yaitu zat-zat yang disedot melalui hidung, seperti
a. Hidrokarbon Alifatis dan solvent termasuk toluen (yang terdapat dalam perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol dan semir sepatu) Benzena, silena, strirena (terdapat dalam perekat, pelumas, bensin)
b. Halogen Hidrokarbon, termasuk Trichloretilena, Tetrachloretilena, Tricloretana dan Methylenchhlorida (terdapat dalam minyak pelumas), Choloroform, Halotena, Trichlorofluoromethana dan Dichlorofluorometana (terdapat dalam freon, pendingin AC dan lemari Es)
c. Nitrit alifatis meliputi Amilnitrit, Isobutilnitrit dan Butilnitrit (semua terdapat dalam pengharum ruangan)
CIRI-CIRI PENGGUNA NARKOBA
1. Pengguna yang coba-coba/pemula
a. Suka Menyendiri
b. Cara bergaulnya berubah
c. Cara berpakaiannya berubah
d. Hobinya berubah
e. Prestasi belajarnya menurun
f. sering keluar malam
g. Pola makannya berubah
2. Pengguna Tetap
a. Sering bangun terlambat
b. Sering menyendiri
c. Sering tidak masuk sekolah
d. Di skorsing dari sekolah
e. Mempunyai problem dengan keuangan
f. Dikamar mandi berlama-lama
g. Berat badan menurun
h. Sering berontak dan mudah tersinggung
3. Pengguna yang kecanduan
a. Bicaranya pelo, ngoceh tidak karuan, suka ketawa
b. Jalannya sempoyongan, gemetaran, penglihatan kabur
c. Hidung Beler atau ingusan, ngiler, gigi kotor
d. Mata merah, sayup, cekung, keluar air mata
e. Suka bohong, mudah marah, suka merayu
f. Jarang mandi, pakaian kumuh, rambut kusam
g. Wajah kelihatan tua, badan kurus, kulit keriput
h. Tidak peduli pada norma kesopanan dan lingkungan
i. Tidak bergairah/ malas belajar/ prestasi menurun
j. Suka melawan orangtua/guru
k. Suka mencuri milik teman/keluarganya
l. Ditemukan peralatan pecandu (spet, obat-obatan, korek)
m. Ada bekas suntikan baik tangan dan dipaha
n. Gelisah, ada perasaan ingin bunuh diri
Sumber : Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih