Sebenarnya layanan bimbingan konseling bola pimpong ini di ciptakan oleh teman seprofesi Bapak Yasin. Ketertarikan saya lebih lanjut adalah mengembangkannya melalui modifikasi permainan. Bisa jadi dalam pengembangan ini tidak terbatas ice breaking tapi lebih jauh dalam layanan klasikal Bimbingan konseling bahkan dapat dikembangkan untuk beberapa mata pelajaran diluar Bimbingan konseling, seperti PKn, Aqidah Akhlak, IPS, dll. Peran layanan tidak hanya terbatas pada klasikal pertemuan di kelas atau ruang lain tapi sekaligus bisa dikembangkan dalam alat peraga di dunia pendidikan.
Secara sistematis, permainan terlihat sangat sederhana. Hanya membutuhkan alat-alat antara lain benang bol panjangnya 1,5 M sebanyak 4 helai dan sebuah bola pimpong (tenis meja). Permainan dilakukan secara kelompok terdiri masing-masing kelompok terdapat 10 siswa, dengan rincian 4 orang sebagai pemain dan 6 orang bertugas sebagai pengamat yang kelak bakal bertindak dan berperan di pertemuan klasikal setelah permainan ini.
Teknis yang sederhana tapi mengasyikan di temui dalam permainan ini, siswa diminta mengangkat bola pimpong ke atas tanpa disentuh oleh tangan, melainkan dengan benang bol yang telah disediakan setelah itu siswa diminta untuk berputar 180 derajat. Jika siswa gagal atau bola terjatuh maka siswa diminta mengulang kembali dari awal. Lebih seru lagi saat berkerja siswa dilarang untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Untuk lebih lanjut dapat melihat tampilan video dibawah ini
Sisi menarik saat siswa menikmati proses pembelajaran dengan mengasyikan ini, siswa diharapkan muncul kreatifitas, inovasi, dan berbagai strategi serta kritis dalam menganalisis atau membaca apa yang diamatinya. Harapan ini lah yang ingin saya kembangkan dalam membentuk karakteritik siswa, yakni memunculkan rasa sosial yang tinggi, memiliki sikap kreatif inovatif, mampu memecahkan masalah, dll. Teman-teman seprofesi mungkin bisa melihat secara langsung berbagai macam karakter saat mengamati permainan tersebut berlangsung.
Usai permainan maka tidak berahkir pada sesi pertemuan tersebut, disini lah model modifikasi atau pengembangan dari permainan yang saya maksudkan di awal. Siswa diminta untuk mempertanggung-jawabkan tindakan-tindakan melalui pengamatan-pengamatan sudut pandang versi mereka dalam seminar/diskusi. Pendidikan karakter disini, diharapkan siswa kritis memaknai fenomena di balik permainan. Sungguh sangat luar biasa, ternyata dalam berbagai diskusi tersebut muncul system kerja berpikir siswa yang unik. Ada yang berbicara teknis, ada yang berbicara tentang makna hidup, ada yang muncul konflik perseteruan, bahkan muncul juga sikap acuh tak acuh siswa. Untuk lebih lengkap mari kita simak beberapa tayangan video siswa saat berdiskusi. terdapat 4 tayangan dengan beberapa kategori yang saya paparkan sebelumnya.
Video 3
Berikut tadi paparan singkat yang dapat saya sajikan untuk teman-teman seprofesi. Jika saya rasakan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu diharapkan kritikan, masukan, dan sumbangan ide-ide baik teknis maupun abstrak untuk pengembangan inovasi pembelajaran yang dapat saya lakukan. Mari berbagi keilmuan untuk sebuah kesuksesan bersama. Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih