Gangguan Disosiatif

Gangguan disosiatif mempunyai ciri kehilangan integrasi normal antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas, penghayatan dan kendali terhadap gerakan tersebut, yang umumnya terjadi mendadak.

Gangguan disosiatif merupakan hasil penggunaan mekanisme pertahanan disosiatif dimana alam pikiran atau alam perbuatan individu tersebut mengalami spilitting. Gambaran utama : perubahan mendadak dan sementara dari integratif normal kesadaran, identitas atau perilaku motorik. Ia mempertahankan dirinya dari konflik intra psikisnya yang dengan jelas mengorbankan egonya.

Gangguan ini terdiri dari :

A. Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda, terdapat dua atau lebih kepribadian yang berlainan dalam diri seorang individu pada waktu tertentu.

Kriteria diagnostik

1. Adanya dua atau lebih identitas atau keadaan kepribadian yang berlainan.
2. Sekurangnya 2 identitas atau keadaan kepribadian tersebut secara rekuren mengendalikan perilaku orang tersebut.
3. Ketidakmampuan untuk mengingat informasi personal yang terlalu sulit untuk dijelaskan oleh kelupaan biasa.
4. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis

Penatalaksanaan

Psikoterapi berorientasi titikan, seringkali disertai hipnoterapi atau teknik wawancara dengan bantuan obat.

B. Fugue Psikogenik

Tiba-tiba fisik individu bersangkutan tidak mempunyai semangat terhadap keaadaan sekitar dan tidak mampu mengingat masa lalu.

Kriteria diagnostik

1. Gangguan menonjol yang bersangkutan berada jauh dari rumah atau tempat pekerjaan yang biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, tanpa kemampuan mengingat masa lalunya.
2. Kebingungan tentang identitas pribadi atau menggunakan identitas baru.
3. Gangguan terjadi semata-mata selama perjalanan identitas disosiatif dan tidak karena efek fisiologis langsung dalam suatu zat atau keadaan medis tertentu.
4. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya.

Penatalaksanaan

Serupa dengan pengobatan amnesia disosiatif : Wawancara psikiatrik, wawancara dengan bantuan obat, hipnosis untuk mencari stressor psikologis.

C. Amnesia Psikogenik

Ketidakmampuan untuk mengingat data-data penting tentang dirinya sendiri yang timbul secara tiba-tiba tanpa adanya kelainan organik.

Kriteria diagnostik

1. Gangguan yang menonjol adalah satu atau lebih episode ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting, biasanya dengan sifat traumatik atau stress yang terlalu luas untuk diterangkan oleh kelupaan yang biasa.
2. Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan identitas disosiatif, fugue disosiatif, gangguan stres pasca traumatik. Gangguan stres akut atau gangguan somatisasi dan tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu waktu atau suatu kondisi neurologis atau kondisi medis umum lain.
3. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

Penatalaksanaan

1. Farmakoterapi : Barbiturat kerja sedang dan kerja singkat

2. Psikoterapi : wawancara, hipnosis

D. Gangguan Depersonalisasi

Pasien merasa dirinya laki-laki atau perempuan yang bukan jati diri pasien sebenarnya.

Kriteria diagnostik

1. Pengalaman yang persinten dan rekuren terlepas dari dan seakan merupakan pengamat diluar dari proses mental atau tubuh pasien sendiri.
2. Selama pengalaman depersonalisasi, tes realitas tetap utuh.
3. Depersonalisasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
4. Pengalaman depersonalisasi tidak semata-mata selama gangguan mental lain, seperti skizofrenia, gangguan panik, gangguan stres akut, dan gangguan disosiatif lain dan tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi umum.

Penatalaksanaan

Belum ada data yang memadai mengenai terapi farmokologis, hanya bila ada kecemasan diberi obat anxietas

Sumber : Prof. DR. H Ayub Sani Ibrahim, SP.Kj. (K)