Pengertian komunikasi Interpersonal
Kita dapat memahami makna atau
pengertian dari komunikasi interpersonal dengan mudah jika sebelumnya kita
sudah memahami makna atau pengertian dari komunikasi intrapersonal. Seperti
menganonimkan saja, komunikasi intrapersonal dapat diartikan sebagai penggunaan
bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat
diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan
pelaku atau personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace
mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Proses komunikasi yang
berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.
Komunikasi
Interpersonal menuntut berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi
lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok
kecil.
Komunikasi Interpersonal juga
berlaku secara kontekstual bergantung kepada keadaan, budaya, dan juga konteks
psikologikal. Cara dan bentuk interaksi antara individu akan tercorak mengikuti
keadaan-keadaan ini.
Sistem Komunikasi Interpersonal
Menurut Drs. Jalaluddin Rahmat,
M.Sc. lewat bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, beliau
menjelaskan tentang sistem dalam komunikasi interpersonal seperti:
- Persepsi Interpersonal
- Konsep Diri
- Atraksi Interpersonal
- Hubungan Interpersonal.
Dalam tulisan ini, Tim Penulis hanya
menjelaskan point hubungan interpersonalnya saja. Karena Tim Penulis
beranggapan, pembahasannya terlalu rumit dan dianggap dalam point hubungan
interpersonal pembahasannya jelas sehingga mudah dimengerti.
Hubungan Interpersonal
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan
interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan
kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor
mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur,
tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan
interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor
yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:
1. Percaya
(trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa
dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan
lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada
faktor-faktor sebagai berikut:
a. Karakteristik
dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan,
pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga,
diandalkan, jujur dan konsisten.
b. Hubungan
kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain,
maka orang itu patuh dan tunduk.
c. Kualitas
komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan
sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
2. Perilaku
suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif
yaitu:
a. Evaluasi dan
deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan
kekurangannya.
b. Orientasi
maslah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah.
Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai
tujuan.
c. Spontanitas:
sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
d. Empati:
menganggap orang lain sebagai persona.
e. Persamaan:
tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status
berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan
keyakinan.
f. Profesionalisme:
kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif,
kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi,
pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya,
profesional dll. Komunikasi ini dapat dihalangi oleh
gangguan komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu dll.
Sumber-sumber:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal
- Buku Psikologi
Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Penerbit Rosda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih