Rabu, 06 Juli 2016

Menggunakan Metode Diskusi Dalam Layanan Klasikal Bimbingan Konseling

Metode diskusi mungkin tidak asing lagi dalam system pembelajaran yang diberikan oleh guru, era pemberlakuan kurikulum CBSA diskusi adalah salah satu metode model yang paling dominan dan diunggulkan daripada metode yang lainnya. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, lambat laun kurikulum perkembang pesat terhadap model-model maupun strategi yang mengusung konsep teknologi informatika. Penggunaan media pembelajaran yang beraneka ragam menunjang guru lebih berinovasi, metode ceramah yang dulu dianggap membosankan sekarang dirubah menjadi lebih kreatif, siswa disungguhi paparan tampilan slide LCD tentu saja mood siswa lebih terkesan berbeda. Itu adalah salah satu gambaran metode selain diskusi yang berkembang saat ini.


Hingga suatu saat saya harus memberikan layanan klasikal di kelas, saya mencoba dalam layanan ini memilih metode diskusi pada siswa yang jadi binaan Bimbingan Konseling. Sebut saja salah satu kelas ini bernama kelas 8 B, terdiri dari 40 siswa yang majemuk strata baik tingkat IQ, prestasi, ekonomi, dan aktivitas non formal (keorganisasian siswa), dll. Langkah pertama yang saya ambil adalah menemukan tema yang tepat dalam yang akan di diskusikan siswa, mereka saya ajak untuk bermain "ice breaking" Bola Pimpong. Para bapak/ibu guru bisa menyasikan tayangan video ini



Dalam permainan tersebut saya memberikan panduan, agar masing-masing kelompok (kecuali pemain) memberikan pengamatan lebih jauh, dari sisi aspek kinerja kelompok, koordinasi kelompok, dan hikmah apa terkait dalam permainanan ini dalam kehidupan bermasyarakat, meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lebih luas lagi terserah untuk masing-masing kelompok jika berkehendak mengembangkannya. Dan hasil pengamatan ini harus dipublikasikan dalam diskusi kelompok. Pendidikan berkarakter yang saya inginkan adalah kebersamaan, toleransi, kemandirian, keberanian, dll tentunya.
Alhasil pada sesi pertemuan mendatang setelahnya, diskusi mulai dipaparkan oleh siswa. Berikut saya sampaikan salah satu rekaman atau cuplikan videonya


Kecewa sudah pasti jelas, karena tidak sesuai dengan yang saya harapkan, saya tidak menyebutkan alasannya apa, akan tetapi pasti bapak/ibu guru bisa menemukan kelebihan dan kekurangan yang didapat dalam video tersebut. Tertarik untuk bertanya pada siswa saya, apakah kalian kelas 7 pernah diajarkan dan praktek diskusi oleh guru-guru, misal guru Bahasa Indonesia? dengan kompak dijawab secara koor .... "Belum". Penasaran saya semakin mengundang saya untuk bertanya, "apakah kalian belum pernah sama sekali mengenal diskusi berserta aturan mainnya?" dijawab secara koor .... "Belum".
Mungkin kecewa yang saya rasakan jadi sedikit terkurangi, berarti bukan salah saya mutlak sebagai guru hingga kelas 8 belum mengenalkan diskusi. Ok ternyata saya harus merubah layanan Bimbingan Konseling yang ingin mengangkat tema yang tersebut diawal menjadi pembelajaran berdiskusi, lucu yah guru kok plin plan? tapi saya berpikir pemberian materi ini yang terpenting adalah pembentukan karakter pada siswa. Ok apa yang tidak mungkin, ahkirnya saya lakukan sesuai dengan hati nurani saat itu.

Beberapa teknik diskusi coba saya ajarkan, tentu saja dalam tingkatan dasar. Penguasaan materi mulai dari menyusun presentasi hingga evaluasi presentasi, penguasaan publik, cara bertanya, cara menentang argumen, cara-cara lainnya terkait diskusi tentunya. Sehingga pertemuan selanjutnya dapat dilihat pada tampilan video berikut


Sudah agak baik dibandingkan dalam tampilan sebelumnya, jika melihat tayangan terahkir mereka akan terlibat percecokan karena tidak bisa mengatur kontrol emosi. Tema dalam diskusi ini saya rubah, sebelumnya saya sampaikan pada mereka dalam bentuk permainan bola pimpong kali ini dalam bentuk dongeng atau cerita yang bertemakan "fenomena kehidupan sosial pelajar" Pekerjaan rumah buat saya ternyata untuk menata manajemen emosi mereka. Jika kita mengetahui bahwa metode ini sangat efektif dalam pembelajaran, kenapa masih banyak guru yang meninggalkannya.
Himbauan untuk guru-guru Bimbingan Konseling secara khusus, saya rasakan metode ini sangat efektif sebagai salah satu strategi kita memahami siswa. Insyallah jika ada waktu saya akan upload teknik-teknik mengajak diskusi siswa kita dalam layanan klasikal di kelas, doakan saja (komentar amin di kolom komentar) jika tidak keberatan. Trims (ndoro demang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih