Kamis, 24 Mei 2018

Pengembangan Diri Guru Dalam Program Kemitraan PGRI dan Pustekom Kemdikbud

Ada yang menarik dalam visi yang tertuliskan Belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Sekilas hanya tulisan standar biasa saja, tetapi terkandung makna filosofis yang teramat dalam, simbol sebuah peradaban manusia yang tidak lepas dari keinginan untuk berubah secara dinamis tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
Rangkaian kata istimewa tersebut terpampang dalam portal Rumah Belajar milik Kemdikbud RI yang memuat kontens digital penunjang kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, ada beberapa fitur menggiurkan ditawarkan meliputi Sumber Belajar, Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Bank Soal, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Laboratorium Maya, Kelas Maya. Semuanya digunakan sebagai penunjang tambahan peningkatan kompetensi guru Indonesia.


Jika kita uraikan dari masing-masing kontens diatas, akan sangat menarik. Bagaimana misalnya informasi terkait Rumah Belajar, fitur ini menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan menarik. Sumber belajar disajikan dalam bentuk gambar, video, animasi, simulasi, dan permainan (game online). Peta Budaya, merupakan kumpulan budaya dari seluruh Indonesia, sama dengan fitur Rumah belajar dalam fitur Peta Budaya ini disajikan pula dalam konten gambar, video, animasi, simulasi, dan permainan (game online). Buku Sekolah Elektronik, fitur ini menyediakan buku keseluruhan jenjang mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK dengan berstandar nasional yang dapat dinikmati secara online dan disediakan unduhan file secara gratis.
Fitur selanjutnya adalah Wahana Jelajah Angkasa, yang menjadi media bagi peserta didik maupun pendidik untuk belajar tentang ruang angkasa. Bank Soal, fitur ini menyediakan kumpulan soal yang dikelompokan berdasarkan topik ajar. dalam bank soal terdapat akses soal latihan, ulangan, dan ujian secara gratis. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, mencakup kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dapat diambil oleh guru secara online. Dan para guru dapat mengambil pelatihan, yang terdiri dari rangkaian diklat sesuai spesifikasi yang dimiliki melalui website.
Ada yang menarik pula yaitu informasi dunia maya, ada dua fitur yang perlu diketahui oleh praktisi pendidikan maupun peserta didik, antara lain Kelas Maya, kelas ini merupakan sebuah learning management sistem (LMS) yang dikembangkan khusus untuk menfasilitasi terjadinya pembelajaran virtual antara siswa dan guru kapan saja dan dimana saja, sedangkan aspek fitur pendukung akses kelas maya adalah Laboratorium Maya, meenyajikan kumpulan simulasi pembelajaran yang disajikan secara interaktif dan menarik.
Saat memasuki lebih jauh portal berikut, ada hal yang menarik lagi karena ada beberapa fitur yang disediakan oleh Rumah Belajar, seperti Karya Guru, Karya Komunitas, dan Karya Bahasa dan Sastra.  Paparan diatas, adalah sekilas kita mengetahui seputar informasi Pustekom Kemdikbud, dan yang perlu kali ini kita fokuskan, adalah moment sejarah yang terjadi dalam tahun 2018 ini, yakni terjalin kerjasama antara Pustekom Kemdikbud dan PGRI sebagai organisasi profesi guru di Indonesia. Sebelum bicara lebih lanjut, kita dapat saksikan media tayang video dibawah ini, sambutan dari Pustekom pada moment workshop Penulisan Artikel Berbasis Multimedia dan Web Untuk Guru di selenggarakan dihotel Bumi Wiyata, Depok.




Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 25 Mei 2018, ada beberapa paparan yang disampaikan, dan point penting yang dapat juga digaris bawahi, selain mengenalkan berbagai fitur di portal yang telah disediakan dan di akses serta dimanfaatkan oleh praktisi di dunia pendidikan, Pustekom Kemdikbud menyatakan baru kali ini menggandeng PGRI sebagai mitra dalam pencapaian sasaaran programnya secara maksimal. Tentu kerjasama tidak akan berhenti, dan akan senantiasa berkesinambungan.
Pustekom berharap kerjasama ini mengawali perubahan yang akan mendukung target peencapaian kinerja instansi pemerintah tersebut, ke depan dapat menjadi wadah para tenaga pendidik serta kependidikan mewarnai keterlibatannya mengisi konten dalam portal, aktif dalam kegiatan ilmiah, dan meenjadikan warna tersendiri untuk menyentuh dunia pendidikan di Indonesia.
Dalam hal ini, PGRI di atas ditegaskan sebagai organisasi profesi guru di Indonesia memiliki kewenangan atau kelaziman yang harus dilakukan yakni mendukung peningkatan keprofesionalan, dirasakan tepat menjadi mitra Pustekom dalam mencapai tujuan secara optimal.
Gayung bersambut, respon PGRI sangat mendukung sekali program kemitraan yang di gagas Pustekom. Melalui penyampaian sambutan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Dr. Unifah Rosidi (sebut Bunda Unifah), 3 juta lebih anggota PGRI berpotensi untuk siap mensukseskan program yang telah di susun Pustekom, bahkan hal ini senada dan sejalan dengan rintisan peencapaian sasaran peningkatan SDM guru di Indonesia yang akan dilakukan, PGRI Smart learning. Sambutan Bunda Unifah dalam moment kerjasama dapat disaksikan langsung melalui tayangan video berikut.



Guru kedepan menjadi tantangan tersendiri, memiliki kemptensi penguasaan IT mengikat untuk dikuasai sehingga secara tidak langsung guru harus menpersiapkan diri lebih awal, disinilah letak kerjasama yang detail terlihat PGRI  siap menjadi fasiltator pencapaian pengembangan keprofesionalan guru.
Bicara sekilas terkait keprofesian, mengacu pada definisi guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru.
Oleh sebab itu, profesi guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.
Tuntutan dalam hal ini bisa mencangkup pada penguasaan IT, sarana komunikasi dan/atau jaringan yang sesuai untuk mengakses, mengelola, memadukan, mengevaluasi dan menciptakan informasi  agar berfungsi dalam sebuah ekenomi pengetahuan. Dan lebih luas lagi menggunakan IT sebagai sarana untuk penelitian, pengaturan, evaluasi serta pennyampaian informasi, dan memiliki pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan informasi.

Kembali pada bahasan program kemitraan antara Pustekom dan PGRI diharapkan kedepannya berkesinambungan secara harmonis dalam bergandengan tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih