Sekitar 250 peserta pelatihan mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh APKS PGRI Provinsi Jawa Timur di Wisma Guru Jalan Ahmad Yani No. 6-8 Surabaya. Multi latar belakang peserta mulai dari jenjang SMP/MTs, SMA, maupun SMK menjadikan warna tersendiri. Luar biasa animo guru untuk berbenah dalam peningkatan kompetensi dirinya. Proses menuju pembaharuan kearah kerja maksimal dalam peningkatan skill tersebut, APKS PGRI Provinsi Jawa Timur mencoba hadir menjawab tantangan kebutuhan masyarakat pendidikan.
Dukungan penuh gerak dalam organisasi juga disampaikan oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur, sejarah, motivasi, gerakan, perjuangan mencangkup banyak hal seperti kesejahteraan dikupas lebih tidak hanya sebatas peningkatan kompetensi guru.
beliau sadar benar bahwa kehadiran PGRI sangat mutlak diperlukan, dalam workshop pada tanggal 27 s/d 28 Mei 2018 di sisipkan pesan, bahwa guru harus berkarya dan terus berbenah jadi tidak sekedar tuntutan kesejahteraan saja. Beliau bercerita, usai pertemuan dengan Mendikbud, pesan menteri mengharapkan PGRI memberikan dukungan agar pencapaian pembangunan sumber daya pendidikan yang diinginkan pemerintah bisa tercapai, maka Beliau menyampaiakan bahwa APKS PGRI Provinsi dibuat untuk menjawab hal tersebut. Keterlibatan APKS sebagai alat kelengkapan PGRI yang spesial bergerak di pengembangan kompetensi guru di Indonesia akan selalu beliau dukung karena niat baik PGRI dan pemerintah kali ini sangat selaras dan ada kesinambungan.
Usai Penyampaian sambutan dan pembukaan workshop yang bertajuk Pengembangan Media Pembeljaran Inovasi Pendukung Proses Pembelajaran Pada Peserta Didik yang di lakukan oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Timut Drs. Ichwan Sumadi, M.M giliran Ketua APKS PGRI Provinsi Jawa Timur Drs. Didiek Budihardjo, M.M memberikan paparan singkat keorganisasian apakah APKS dan apakah peran APKS? Dalam kesempatan tersebut, juga dijawab isu miring berbagai problem yang menyudutkan APKS.
Selaku Ketua APKS PGRI Provinsi Jawa Timur, menegaskan bahwa APKS adalah perangkat penunjangan pengembangan diri guru yang di miliki oleh PGRI. Dalam hal ini jika ada isu-isu negatif terkait APKS, yang jelas perlu digaris bawahi ada apa dibalik semua ini? Tidak dapat dipungkiri bahwa PGRI sebagai organisasi profesi resmi mendapatkan pengakuan dari pemerintah, dengan hak-hak yang dimiliki yaitu melaksanakan seminar, workshop ataupun pelatihan-pelatihan lainnya guna menunjang pengembangan diri guru di Indonesia.
Berbicara sedikit tentang teknis prosedur, dalam setiap moment yang diselenggarakan oleh APKS pasti ada ketentuan tersendiri. Insyallah kali ini mencoba disampaikan pula informasi kegiatan APKS yang akan datang, insyallah jika tidak ada halangan bulan Agutus 2018 akan diselenggarakan pelatihan untuk guru-guru dalam hal penulisan karya tulis dan jurnal mengacu standar LPMP. Kegiatan ini akan kerjasama dengan LPMP, dimana narasumber yang disediakan akan menggunakan para widyaiswara yang ada di LPMP Provinsi Jawa Timur.
detail informasi kegiatan kerjasama dengan LPMP itu seperti apa? silakan disimak ditayangan video atas. Kembali pada pokok bahasan kegiatan workshop hari ini. Narasumber yang hadir dalam proses Pengembangan Diri Guru adalah Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, kebetulan beliau juga dosen di UNESA.
Tampilan yang luwes dan deretan pengalaman di dunia pendidikan membuat suasana workshop semakin terasa hangat, demikian yang dapat dilaporkan untuk liputan workshop yang di selenggarakan APKS PGRI Provinsi Jawa Timur. (27/5/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar diharapkan bersifat membangun dalam rangka pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kami sampaikan terima kasih